MUKIDI BIKIN KEPALA SEKOLAH TERCYDUK
Masih ingat, cerita si MUKIDI yang bikin geregeten kepala sekolah? (http://blog.sekolahsuper.com/2016/09/mukidi-bikin-kepala-sekolah-emosi.html). Nah, kali ini ada lagi cerita Mukidi mengajak teman-temannya ke warung nasi goreng. Datang pelayan menanyakan pesanan mereka. Mukidi, "Bang pesan nasi goreng empat. Yang tiga pedas, yang satu jangan pedas.
Teman Mukidi : "Kalo yang pedas nasinya sedikit saja. Banyakin kolnya bang."
Teman Mukidi yang lain : "Tapi yang satu jangan pakai kol, sosisnya aja yang banyakin.
Teman Mukidi yang lain lagi : "Yang tidak pedas, nasinya agak banyakan."
Mukidi, "Yang itu, pake kol tapi jangan terlalu banyak. Yang nasinya sedikit, kasih kol agak banyak. Yang kol nya sedikit, pake telor mata sapi. Yang kol nya banyak, pake telor dadar aja. Yang pedas, ayamnya pake tulang ya bang, terus yang nasinya banyak, ga usah pake tulang, tapi kulit ayamnya kasih banyak. Yang pake telor mata sapi, jangan pake kerupuk. Terus yang pedas pake kerupuk. Satu lagi mas, jangan lama-lama ya...."
Teman Mukidi, "Trus mas, ada jus apa?"
Pelayan, "Sirsak, semangka, mangga, melon, jeruk."
Teman Mukidi yang lain, "Gak ada yang lain Mas?"
Pelayan, "Tomat, nanas, belimbing."
Teman Mukidi yang lain lagi, "Ya udah, pesan air putih aja."
Si pelayan masuk bilang sama koki, "Meja nomor tujuh pesan empat piring nasi goreng masing-masing pake cabe rawit 23 biji, gak pake minum ..."
***
Apa yang bakal terjadi?
Pelayan dan koki atau bahkan manager bisa-bisa tercyduk oleh yang punya rumah makan? Bakal diapain? Masa' iya diberangkatkan umroh?
***
Apa jadinya kalau rombongan Mukidi ini menjelma di dunia sekolah? Nasib guru dan kepala sekolah juga bakalan tercyduk, oleh kepala dinas kalau negeri, atau menghadap ketua yayasan kalau swasta? Kira-kira diapain mereka?
Sudah banyak kisah nyata lho, tinggal mau dijadikan pelajaran atau tidak, terserah para Mukidiers dan pelayan.
0 comments:
Posting Komentar