Ketika Harus Memberi Hukuman Pada Anak
Dalam kehidupan, kesalahan merupakan sarana belajar yang cukup penting untuk anak-anak bahkan bagi orang dewasa sekalipun. Namun bukan berarti bahwa setelah anak melakukan kesalahan kemudian orang tua mendiamkan dan membiarkan anak ‘belajar’ sendiri. Justru dengan adanya kesalahan tersebut orang tua memiliki kesempatan mengajarkan tentang akibat yang ditimbulkan dari perbuatannnya. Dengan demikian kedepannya anak akan berusaha untuk tidak mengulangi perbuatan tersebut.
Tahap pertama ketika anak melakukan kesalahan adalah memberitahu “bahwa perbuatan itu salah”. Karena kadang kala anak tidak tahu bahwa yang dilakukan adalah sebuah kesalahan, contoh : anak berkata tidak batas karena sekedar mengikuti ucapan teman-teman bermainnya, si anak sendiri tidak tahu arti kata yang diucapkannya. Cara efektif yang dapat dilakukan oleh orang tua saat menyampaikan kesalahan pada anak silahkan dibaca artikel Menyampaikan Kesalahan pada Anak.
Sebagai pengingat, sebelum memberikan hukuman kepada anak marilah kita meninjau tahapan-tahapan berikut ini.
Hak Pendidikan Anak
Orang tua telah memberikan hak pendidikan kepada anak terlebih dahulu. Tidak pantas jika anak melakukan kesalahan kemudian diberikan hukuman sementara anak tersebut sebelumnya tidak pernah diberikan batasan-batasan tentang perilaku yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Atau si anak diminta melakukan suatu tugas sementara ia belum pernah diberitahu cara maupun contohnya, kemudian melakukan kesalahan terhadap tugas tersebut. Maka jika ia dihukum karena hal itu maka orang tua telah berbuat kesalah. Artinya, kewajiban orang tua terhadap anaknya sejak kecil adalah memberikan hak pendidikan.
Identifikasi Jenis Kesalahan Anak
Kesalahan yang dilakukan oleh anak memiliki kadar yang berbeda meskipun bentuknya sama. Misalkan seperti yang disebutkan di atas. Sama-sama berkata jorok, yang satu memang mengatakan sebagai bahan olok-olokan sementara anak yang lain hanya sekedar mengulang-ulang kata yang dia dengar tanpa tahu artinya.
Secara sederhananya ada beberapa kadar/jenis kesalahan yang dilakukan oleh anak :
1. Kesalahan dalam pemahaman yaitu ketika anak tidak memiliki pengetahuan terhadap suatu perbuatan atau tidak memahami dengan benar sehingga ia berbuat kesalahan;
2. Kesalahan dalam aplikasi yaitu ketika anak tidak mampu menyelesaikan tugas-tugasnya dengan baik karena mungkin tidak terlatih, tidak terbiasa, dsb;
3. Kesalahan yang disengaja yaitu anak memahami suatu perbuatan adalah salah namun karena ingin menunjukkan ke’aku’annya, mengabaikan perintah, ingin diperhatikan, menunjukkan ketidaksetujuannya, dsb.
1. Kesalahan dalam pemahaman yaitu ketika anak tidak memiliki pengetahuan terhadap suatu perbuatan atau tidak memahami dengan benar sehingga ia berbuat kesalahan;
2. Kesalahan dalam aplikasi yaitu ketika anak tidak mampu menyelesaikan tugas-tugasnya dengan baik karena mungkin tidak terlatih, tidak terbiasa, dsb;
3. Kesalahan yang disengaja yaitu anak memahami suatu perbuatan adalah salah namun karena ingin menunjukkan ke’aku’annya, mengabaikan perintah, ingin diperhatikan, menunjukkan ketidaksetujuannya, dsb.
Dengan mengetahui jenis kesalahan anak, maka tindakan yang akan diambil oleh orang tua juga memiliki hubungan dalam mendidikkan suatu perilaku.
Periksa kondisi hati dan niat ketika hendak menghukum
Menghukum adalah salah satu tahap dalam pendidikan setelah sebelumnya diberikan pemahaman tentang kesalahannya dan kemudian koreksi serta alternatif perilaku yang benar. Banyak orang dewasa yang berperilaku buruk karena sejak kecil memiliki kebiasaan buruk pula dan tidak pernah diberikan koreksi serta hukuman sebagai sebuah pembelajaran. Dengan adanya hukuman, anak akan belajar bahwa setiap perbuatan akan memberikan dampak, baik bagi dirinya maupun orang lain. Sehingga anak akan menerima koreksi serta memilih alternatif perbuatan yang telah ditawarkan oleh orang tua.
Dengan demikian menghukum anak bukanlah waktu untuk balas dendam oleh orang tua. Balas dendam terjadi jika orang menerapkan hukuman disertai dengan emosi yang mendidih, detak jantung yang lebih cepat serta adanya kata-kata hardikan. Jika demikian, maka hukuman tidak lagi berfungsi mendidik. Anak tidak akan belajar untuk mengubah perilaku buruknya sehingga sangat mungkin kebiasaan itu akan di bawa hingga dewasa kelak.
Jika Anda masih marah, diam dan duduklah. Ambillah segelas air putih dan cobalah untuk menenangkan diri. Jika telah tenang, bicarakan tentang kesalahan anak dan diskusikan tentang hukuman yang tepat. Sebagai pengingat agar hukuman lebih efektif silahkan dibaca artikel 11 Aturan Dasar Pengasuhan Anak.
Artikel ini milik sekolahSuper[dot]com. Silahkan disebarkan dengan tetap mencantumkan sumbernya.
Semoga bermanfaat.
Sumber : http://www.sekolahsuper.com/artikel-676_ketika-harus-memberi-hukuman-pada-anak.html
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
BalasHapusafwan akhi baik nya di hapus saja itu foto wanita yang tidak menutupi aurat nya