Puisi : Ketika Lebaran Dua Kali, Catatan dari Pojok Pasar (2)

Ketika Lebaran Dua Kali, Catatan dari Pojok Pasar (2)

Tadi malam orang-orang nonton tv
Melihat bapak-bapak kyai bersidang
Apakah ada yang melihat bulan sabit?
Dari Cakung, Jepara dan Kudus bilang sudah tampak
Tapi mereka bukan petugas resmi
Yang lain sepakat hilal belum wujud
Akhirnya besok pagi masih puasa
Hari Selasa hari yang ketiga puluh
Demikian Pak Mentri mengetuk palu

Dinding fesbuk penuh dengan coretan
Komentar tentang keputusan Pak Mentri
Yang mendukung memberikan dalil
Yang menentang pun punya dalil
Padahal ...
dalil-dalil itu cuma copy-paste kan?
atau berjudul ‘katanya’
Karena mereka tak paham ushul fiqh, fiqh atau pun astronomi
Belajar agama pun hanya seminggu dua jam
Atau kadang-kadang ikut pengajian di masjid kampus
Sebetulnya tidak masalah jika ...
dalil itu untuk mereka sendiri
Tanpa merasa paling benar
Namun nyatanya ...
mereka menghujat dan menyalahkan
pendapat yang berbeda

Jauh dari Jakarta
Di kampung yang berdebu
Sisa guyuran abu perut merapi
Diskusi orang-orang tak kalah seru
Seperti Bapak-bapak Kyai yang di tv tadi malam
Seolah-olah semua tahu tentang ilmu falak
Seperti mereka telah mengerti ilmu fiqih
Semua juga berbicara tentang keputusan Pak Mentri
Yang satu bilang begini ...
Arab Saudi, Malaysia, Qatar dan banyak negara
sudah Lebaran hari Selasa
maka kita lebaran Selasa juga harusnya
Yang lain pun menimpali
ikut ulil amri itu hukumnya wajib
Dan sidang rakyat di teras masjid
berakhir  tanpa kata mufakat
Rakyat pun pulang ke rumah masing-masing
Sambil menimbang-nimbang
Bagusnya lebaran kapan?

Kemarin sore, seekor ayam menjadi saksi
Persiapan lebaran untuk hari ini
Namun sayang lebaran harus tertunda
Bagi yang ikut pemerintah lhoo ...
Ada kekecewaan
Nggak jadi menikmati opor hari ini
Karena hilal setitik, rusak opor se-Indonesia
Itulah sidang ibu-ibu ketika opor sudah terlihat
Untuk menentukan hari lebaran
Maka ...
Bagusnya lebaran hari ini, Selasa

Di pertigaan dekat kuburan tadi malam
Anak-anak muda pun punya kata pendapat
untuk menentukan, kapan lebaran?
Kata mereka begini ...
Kalau lebaran dua kali pasti rame
Dua malam bermain sorak sorai teriakan
“Merdeka!”
Dari mulut setan-setan yang kesurupan saat dibakar
Dalam kembang api dan petasan

Rakyat jelata di pasar Muntilan
juga memiliki fatwa tersendiri
yang dipatuhi oleh ummatnya
untuk menentukan lebaran
Para ahli hisab pasar telah menghitung
jika lebaran hari Selasa
artinya bertepatan dengan hari Kliwon
Kliwon adalah hari pertama kalender pasar
Selasa kliwon adalah hari yang paling baik dan rame di pasar
Maka diputuskan, kapan lebaran?
Rabu Legi, 31 Agustus 2011
Agar Selasa masih bisa jualan
Meski katanya ...
sudah nggak berpuasa

Aku hanya bisa prihatin dan berdoa ...
Melihat kenyataan ...
Sepertinya ibadah kepada Tuhan
diatur oleh kita, hambanya
Bukan aturan ibadah itu sendiri



Muntilan, Selasa - 30 Agustus 2011 pagi ketika jalan-jalan ke pasar mencari sayur ijo-ijoan

Bagikan artikel melalui :

KOMENTAR

0 comments:

Posting Komentar