Namanya Xiao Tian

Gadis belia ini lahir pada 6 September 1989 lalu di Hunan. Masih muda belia. Wajahnya mirip para pelajar yang sering aku lihat di sekolah. Setahuku, kebanyakan para pelajar sepantaran dia tidak ada yang seheboh dia. Biasa-biasa saja. Bahkan terkadang berita menyedihkan yang aku dengar ....

Namun tidak untuk Xiao Tian! Gadis belia ini telah menjadi penyebab Google, perusahan mesin pencari terbesar di dunia, gerah dan mengambil langkah seribu dari negeri tirai bambu, China.
Tidak main-main! Digambarkan bahwa serangan Xiao Tian dan “anak buah”-nya sangat canggih sehingga Google kuwalahan. “Serangan-serangan ini membuat kami memutuskan untuk meninjau kelayakan operasi bisnis kami di China,” sebut Drummond blog resmi Google.

Murid-muridku….dalam memoarnya Imam Samudra juga menganjurkan kita untuk belajar tentang hacking-menghacking di dunia maya….kalau saja ada para hacker muslim dengan kesadaran jihad melawan kaum kuffar tinggi….bisa dibayangkan negeri sekelas Paman Sam itu akan limbung kocar-kacir….

Aku jadi teringat seorang panglima muda Ali Basa Sentot Prawirodirjo. Dalam usia yang relatif sangat muda, bahkan di bawah Xiao Tian, sudah diangkat menjadi panglima perang sebuah revolusi besar, revolusi Jawa! Java Oorslog!

Aku teringat kehebatan strateginya ketika meluluhlantakkan satu batalyon pasukan Belanda bersenjata lengkap hanya dengan strategi “garam” alias uyah (bahasa jawa). Karena peristiwa di Temon itulah, si muda belia namun jago strategi dan berkelahi sekaligus ini diangkat menjadi panglima perang jihad menegakkan “khalifatullah fil ardhi ing tanah jawi” 1825-1830….

Dalam analisis berita teknologi itu, China ke depan sangat siap untuk berperang di dunia maya dengan dipimpin oleh jenderal-jenderal muda belia sekelas Xiao Tian. Subhanallah!

Sedang engkau anak-anakku….melawan bangun pagi saja sulit setengah mati. Pulang naik angkot dari sekolah ke rumah tidak berani, bahkan pipis di kamar mandi rumahnya sendiri. Masih banyak mengeluhkan kondisi dan memaki … daripada berbuat …


Bagaimana engkau akan berkobar-kobar kalau kerjamu mengeluh dengan kesulitan. Setelah sekolah kegiatanmu sekedar menjadi penikmat media.
Kamu sibuk menikmati rokok, mencekak botol miras, menghisap ganja, mengoprek gambar-gambar porno atau tawuran. Lalu yang muncul di dadamu adalah nama penggitar ini penggitar itu. Persis seperti iklan “Kopiku kental, musikku keras, rokokku coki-coki” dengan latar berleha-leha, “leyeh-leyeh” seakan memenangkan kehidupan. Seakan-akan engkau the winner! Padahal itulah generasi madesu (masa depan suram)

Bukan begitu semestinya anak-anakku…. Jangan sampai engkau terjebak dalam logika-logika sekolah itu, logika-logika kampus itu…. Terkadang tidak cukup intelektualitas yang kita perlukan dalam hidup ini. Namun, seringkali kita butuh inspirasi! Belajarlah dari Xiao Tian. Belajarlah dari Sentot Prawirodirjo. Belajarlah dari sosok-sosok yang memberimu inspirasi tentang apa sebenarnya arti hidup ini, apa sebenarnya arah perjuangan ini, apa sebenarnya tujuan akhir hidup ini…. Wallahu a’lam.

(dari sobatku : MQA)

Bagikan artikel melalui :

KOMENTAR

0 comments:

Posting Komentar