Pelajaran Sains Hari Ini : Mencuci Kaos Kaki


Bismillah, hari ini mengajar sains kelas 1 SMP dengan tema “Gaya Tarik Antar Partikel : Adhesi dan Kohesi” yang membahas fungsi sabun/deterjen sebagai zat yang dapat menjadi ‘jembatan’ bagi air dan minyak yang pada dasarnya memiliki gaya tarik-menarik partikel sejenisnya lebih besar, atau kita katakan kohesi lebih besar daripada adhesi sehingga air dan minyak tidak bisa bercampur.

Kemudian kami membahas cara kerja sabun dalam membersihkan noda. Noda pakaian sebagian besar disebabkan oleh keringat yang bercampur dengan debu, sementara itu keringat mengandung minyak. Untuk membuktikan fungsi sabun, saya ajak para siswa untuk mencuci kaos kaki yang sedang mereka kenakan. Perlu diketahui, para siswa masuk kelas dengan melepas sepatu namun tetap mengenakan kaos kaki, sehingga cukup kelihatan kondisi kaos kaki, apakah bersih atau sudah kotor.

Siswa kelas 1 yang berjumlah 25 siswa saya bagi menjadi empat kelompok dengan tugas masing-masing kelompok :
1. Kelompok A : Mencuci kaos kaki tanpa deterjen tanpa disikat, hanya direndam kemudian dikucek tangan
2. Kelompok B : Mencuci kaos kaki dengan deterjen tanpa disikat
3. Kelompok C : Mencuci kaos kaki tanpa deterjen hanya dengan disikat
4. Kelompok D : Mencuci kaos kaki dengan deterjen dan disikat Belum pernah terbayang bagi mereka mencuci tanpa deterjen, namun kali ini mereka harus mencobanya. Setelah dua puluh menit mereka mencuci, akhirnya masing-masing kelompok mempresentasikan hasil cuciannya kemudian membuat laporan hasil praktik kali ini.

Banyak pengalaman yang mereka dapatkan kali ini, seperti :
- Mengapa noda jamur tidak bisa hilang meski menggunakan deterjen dan disikat?
- Mengapa sabun itu licin?
- Kalau hanya direndam menggunakan sabun tanpa dikucek, kenapa nggak bersih juga?
- Dan banyak pertanyaan-pertanyaan lain yang akhirnya mereka jawab sendiri saat itu. Selain itu, ada seorang siswa yang ternyata selama tinggal di asrama (kurang lebih 3 bulan) belum pernah atau belum bisa mencuci sendiri, sehingga pada kegiatan belajar kali ini mau tidak mau harus mencuci meski awalnya terlihat agak risih.

 “Anak cerdas dapat dilihat dari berapa banyak ia bertanya, bukan hanya berapa banyak ia bisa menjawab soal.”

 

Bagikan artikel melalui :

KOMENTAR

2 comments:

  1. alhamdulillah, metode ini sangat aplikatif. sains jadi lebih mudah dipahami. Saya cari wajah putra saya Farchan utk obat kangen, wah yang nampak wajah teman-teman tercintanya. ngga papa deh, trimakasih ustad. semoga semangat belajar putra kami meningkat dan semakin cinta sain dan qur'an.

    BalasHapus
  2. Syukron ustadz, sangat menginspirasi.mudah2an untuk pelajaran lain juga bisa diinformasikan seperti ini dan semakin banyak foto2 anak2 kami.sehingga bisa menjadi obat kangen para orang tua dan kalau bisa ditulis dalam Beranda website ya....

    BalasHapus