Puisi : Terlepas Lagi



Perih ini terus melukaiku
meski tatapku ada pada
hijaunya kedamaian
bentangan padi meluas

Perih ini terus menyayatku
dalam mata pandanganku
pada rindu biru
gunung menjulang

Perih ini terus menggoresku
walau hati ini melihat
pada damainya ketenangan
gemercik sungai Serayu

Perih sungguh terasa ..
saat sayap-sayap ini
tercabut satu demi satu
terkoyak patah ...


Kar'na bisikan parau angin
kalian tak 'kan kuat
menantang awan

Namun ...
Biarlah tinggal aku
yang bisa mengerti
rapuhnya kepakmu
tetaplah mozaik jiwaku


Biarlah kata mereka
kau tak bisa terbang tinggi
Maka berlarilah ...
secepat kau tempuh


(Di atas Kereta Taksaka Jakarta-Yogyakarta, 18 Juli 2014)







*Liburan Ramadhan yang membawa rasa yang mengusik. Mereka terlepas satu per satu. Pemandangan alam sekitar jalur kereta api, mulai dari Indramayu-Cirebon-Bumiayu-Purwokerto tak mampu lagi meredam rasa.

Hanya karena keyakinan : Allah itu adil, setiap anak itu unik, memiliki kehebatannya masing-masing.

Maka di manapun kalian berada, tetaplah menjadi manusia-manusia tangguh, itu lebih penting dari sekedar lembaran-lembaran angka.

Bagikan artikel melalui :

KOMENTAR

0 comments:

Posting Komentar